Sensorini berfungsi untuk mengukur besaran tekanan bahan bakar yang ada di dalam tangki. Tekanan pada tangki sendiri muncul karena uap bahan bakar dan turbulensi mesin. 3. Fuel line pressure sensor 10 Cara Mencegah Kehamilan secara Alami Tanpa Alat Kontrasepsi; Resep dan Cara Membuat Pempek yang Enak Sesuai Selera; Polri: Gaji Ahyudin
Metermengukur jumlah gas pada keadaan suhu dan tekanan yang berbeza, dan dengan adanya peralatan khas, membawa hasilnya ke petunjuk yang akan berada dalam keadaan standard (CS) - +20 ° C dan 101 kPa. Isi padu bahan bakar untuk SU ditentukan oleh formula Vc = V × (p × Tc / pc × T × K) di mana. V ialah isipadu gas;
Caralain adalah dengan tolok tekanan. Dalam kes ini, selang vakum terputus, dan peranti itu sendiri disambungkan antara pemasangan dan selang bahan bakar. Untuk unit petrol, tekanan 2.5-3 atmosfera dianggap sebagai norma, tetapi parameter ini mesti diperjelaskan dalam literatur teknikal untuk kereta. Cara menipu sensor tekanan bahan bakar.
Caramengukur tekanan bensin di mesin injeksi harus menggunakan alat yang namanya fuel pressure gauge. Alat ini kita sambungkan dengan slang yang menghubungkan pompa bahan bakar dengan injektor. "Tapi perlu diingat saat kita melepas slang bahan bakar kondisi mesin dalam keadaan mati,"pesan Reza dari AMTC Semarang.
Lahapa bedanya alat ukur tekanan ban dengan alat ukur tekanan BBM ini? Sebenarnya jawabannya sangat sederhana sihyang mana sudah pasti kalau fuel pump pressure gauge difungsikan untuk mengukur tekanan cairan (liquid) bahan bakar, sedangkan untuk alat Tire Gauge (alat ukur tekanan ban) di fungsikan untuk mengukur tekanan udara yang ada di ban itu sendiri.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Otomotif Otopedia Selasa, 17 April 2012 - 1705 WIB Vario Techno 125 Programme Fuel Injection PGM-FI Sumber VIVAnews/Randi Aditya VIVAnews - Astra Honda Motor AHM, sebagai agen pemegang merek APM sepeda motor honda di Indonesia, mengadakan workshop teknologi Programmed Fuel Injection PGM-FI di Honda Training Center, Jakarta, Selasa 17 April 2012. Seperti diketahui, motor Honda dengan teknologi injeksi, memiliki modul pompa bahan bakar yang dipasang di dalam tangki bahan bakar, dan terdiri dari fuel suction filter, pompa, fuel pressure regulator, serta float pelampungFungsi fuel pump module adalah memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor. Tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar diatur oleh pressure regulator pada 294 kiloPascal kPa 3,0 kpf/cm, 43 psiTechnical Service Publication Department Head AHM, Subhan memberikan tips prosedur pengukuran tekanan pompa bahan bakar1. Pastikan kunci kontak ke posisi Lepaskan connector pompa bahan Putar kunci kontak ke posisi Hidupkan sepeda motor sampai mesin Putar kunci kontak ke posisi Lepaskan selang bahan Pasang full pressure gauge dengan Pasang kembali connector pompa bahan Putar kunci kontak ke posisi Hidupkan sepeda motor dan lihat hasil pengukuran, pastikan tekanan yang dihasilkan adalah 294 kilopascal Kpa. sj KPK Pertajam Penelusuran LHKPN Pejabat di Dua Kementerian Ini Hal tersebut dilakukan setelah sebelumnya KPK menelusuri LHKPN dari para pejabat di Kementerian Keuangan Kemenkeu yang diduga memiliki harta janggal. 14 Juni 2023 Kami kirim berita paling update di pagi dan sore hari langsung ke telegram Kamu! Pssst ada quiz dan giveaway juga Topik Terkait Jangan Lewatkan Terpopuler Sebagian besar sepeda motor yang beredar di Indonesia saat ini masih menggunakan mesin konvensional, sehingga membutuhkan bahan bakar bensin untuk bisa beroperasi. Pemili Helm adalah salah satu perlengkapan penting yang harus dipakai oleh pengendara sepeda motor. Fungsinya adalah melindungi kepala agar terhindar dari cedera saat terjadi ke PT Blue Bird Tbk sebagai perusahaan penyedia layanan mobilitas terdepan di Indonesia berencana untuk tambah armada berbasis listrik hingga 500 unit pada tahun ini. Belum lama ini Toyota kembali menghadirkan inovasi terbarunya di pasar otomotif Indonesia, dengan meluncurkan Toyota Yaris Cross. Sebagai mobil SUV yang ramah lingkungan, Berita yang membahas soal Kawasaki luncurkan motor keren Rp35 juta dan industri otomotif China bikin waspada, banyak dibaca hingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif. Selengkapnya VIVA Networks Ini ditandai dengan kerja sama yang diteken antara Indonesia Battery Corporation IBC, dengan 5 produsen motor listrik dan 2 Bengkel Konversi kendaraan listrik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap agar All New Toyota Yaris Cross bisa di ekspor ke Australia, sehingga menjadi tantangan Toyota Indonesia. Selengkapnya Isu Terkini
Berkendara dengan hemat dan ramah lingkungan kini semakin mudah dengan teknik eco driving. Tidak hanya menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang, eco driving juga dapat meningkatkan keselamatan menghindari percepatan yang tiba-tiba dan mempertahankan kecepatan yang stabil, risiko kecelakaan dapat diminimalisasi. Selain itu, gaya berkendara eco driving yang santai juga dapat membantu pengemudi merasa lebih rileks dan tenang di jalan raya yang artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang teknik eco driving dan manfaatnya, serta bagaimana cara mengaplikasikannya secara tepat dalam Itu Eco Driving?Eco driving adalah gaya mengemudi yang bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang dari kendaraan. Dalam eco driving, pengemudi akan mengendarai kendaraan dengan tenang, stabil, dan berhati-hati untuk memaksimalkan jarak tempuh dan mengurangi konsumsi bahan mengemudi ini melibatkan teknik-teknik seperti menjaga kecepatan kendaraan yang konsisten, memperhatikan jarak antara kendaraan, memilih gigi yang tepat, dan meminimalkan penggunaan rem. Selain itu, eco driving juga melibatkan perilaku pengemudi seperti merencanakan rute yang efisien, mematikan mesin saat berhenti lama, dan menghindari penggunaan kendaraan untuk perjalanan teknik-teknik eco driving dapat membantu menghemat biaya bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang dari kendaraan, sehingga dapat membantu melindungi lingkungan dan mengurangi dampak negatif kendaraan terhadap lingkungan. Selain itu, penggunaan teknik eco driving juga dapat membantu meningkatkan keamanan berkendara dan mengurangi risiko Eco DrivingEco Driving juga merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang usia pakai kendaraan karena kinerjanya tidak dipaksakan. Selain itu, berikut adalah beberapa manfaat dari eco driving1. Mengurangi konsumsi bahan bakar Eco driving dapat mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 15%, yang berarti menghemat biaya Mengurangi emisi gas buang Dengan cara mengurangi konsumsi bahan bakar, eco driving juga dapat mengurangi emisi gas buang dan membantu menjaga kebersihan Meningkatkan keselamatan berkendara Prinsip eco driving, seperti mengurangi kecepatan dan menghindari pengereman mendadak, dapat meningkatkan keselamatan berkendara dan mengurangi risiko Memperpanjang umur mesin dan komponen kendaraan Dengan berkendara secara lebih halus dan terkontrol, eco driving dapat membantu memperpanjang umur mesin dan komponen kendaraan, sehingga menghemat biaya Menurunkan tingkat kebisingan Eco driving juga dapat menurunkan tingkat kebisingan pada lingkungan sekitar karena mobil tidak dibawa dengan kecepatan yang Berkendara Teknik Eco DrivingBerikut ini adalah cara berkendara Eco Driving yang mampu menghemat waktu, biaya, aman, dan pastinya ramah lingkungan. Dalam melakukan teknik Eco Driving, terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya, yaitu pengemudi, kondisi mobil, serta Hitung Estimasi Waktu BerkendaraUntuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pengemudi, yaitu dengan menghitung estimasi waktu berkendara dengan memperhatikan rute perjalanan agar dapat menghindari kemacetan. Jika sudah terjebak dalam kemacetan, mobil akan sering melakukan stop and go, kondisi dimana mobil harus berhenti dan dijalankan kembali sesuai dengan kepadatan lalu lintas sehingga mengakibatkan boros bahan Hindari Mengemudi Secara AgresifHal yang dilakukan sebaiknya menghindari mengemudi secara agresif karena dapat memicu penggunaan bahan bakar yang boros. Dalam mengemudi dengan teknik Eco Driving, untuk mencapai putaran maksimum pengemudi harus menekan pedal gas secara perlahan dan segera pindah ke posisi gigi percepatan yang lebih tinggi. Pengemudi idealnya menjaga putaran mesin di angka hingga rpm. Jika melakukan perpindahan gigi melebihi angka tersebut, putaran mesin menjadi terlalu tinggi dan penggunaan bahan bakar akan jauh lebih Pilih Bahan Bakar Mobil Yang SesuaiHal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah penggunaan bahan bakar yang sesuai anjuran, yaitu bahan bakar tanpa timbal unleaded fuel. Bahan bakar tanpa timbal akan meminimalisir polusi dari gas buang kendaraan, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan Pemilihan Ban MobilPemilihan ban mobil juga merupakan faktor yang penting dalam mendukung teknik Eco Driving. Salah satunya adalah dengan cara menggunakan ban bertipe hambatan gulir rolling resistance yang rendah. Ban dengan tekanan angin yang kurang dapat memperlambat roda bergulir sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk menggerakkan kendaraan. Kini, gaya berkendara eco driving bukan hanya tren belaka. Gaya ini merupakan langkah kecil untuk membantu melindungi Bumi. Salah satu perusahaan mobil yang menerapkan aksi ini adalah Hyundai. Salah satu produknya, Hyundai Palisade, menawarkan manfaat ekonomis bagi penggunanya dengan fitur Eco Driving. Fitur ini memungkinkan Anda untuk mengemudi dengan lebih efisien, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan menghemat ingin mengemudi dengan lebih santai dan menghemat bahan bakar, Eco adalah mode yang tepat. Mode ini akan memperlambat respons gas, memperhalus mesin, dan mengganti gigi pada putaran rendah agar irit bahan bakar. Jika ingin memaksimalkan efisiensi bahan bakar Palisade, alihkan ke mode Eco. Harap diketahui, walaupun dalam mode Eco, akselerasi, titik perpindahan gigi, dan AC dimodifikasi untuk meningkatkan penghematan bahan mengadopsi teknologi eco-driving pada Hyundai Palisade, Anda dapat mengoptimalkan kinerja kendaraan mereka dan mengurangi konsumsi bahan bakar secara signifikan. Hal ini tentu saja akan berdampak positif pada lingkungan, karena pengurangan konsumsi bahan bakar akan mengurangi emisi gas buang yang berbahaya. Tidak hanya itu, Anda juga akan merasakan manfaat secara finansial, karena konsumsi bahan bakar yang lebih efisien berarti biaya pengisian bahan bakar yang lebih rendah.
Pada motor suntikan impitan sasaran bakar diharuskan tinggi karena kaitannya dengan kualitas semprotan target bakar yang keluar dari injektor. Semakin invalid tekanan bulan-bulanan bakar campuran bahan bakar dan awan tidak akan tercampur secara homogen akhirnya bukan akan terbakar secara cermin. Karena itu, sebagusnya senggang cara menimbang tekanan bensin di mesin injeksi. Cara menyukat tekanan bensin di mesin ki bentakan harus menunggangi radas yang namanya fuel pressure gauge . Perkakas ini kita sambungkan dengan jargon yang menyambat pompa incaran bakar dengan injektor. “Tapi perlu diingat momen kita melepas slogan korban bakar kondisi mesin internal keadaan mati,”wanti-wanti Reza dari AMTC Semarang. Setelah perlengkapan terpasang dengan benar, lebih lanjut muslihat kontak di ON-kan dan mesin dihidupkan. Hasil pengukuran akan terbaca berpokok besarnya angka yang ditunjukkan maka dari itu jarum. Dengan mengetahui besarnya tekanan sasaran bakar yang ditunjukkan oleh alat tersebut, kualitas mulai sejak campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke urat kayu bakar selanjutnya kita bisa melakukan langkah-langkah perbaikan. “Besarnya tekanan bahan bakar tolok besikal motor injeksi berkisar 294 kpa, jika panjat turunnya berkisar 3-4 biji masih wajar tapi jika lebih dari itu maka perlu dicek pompanya,”tutup maskulin kalem ini. Simpel, kan cara mengukur tekanan bensin di mesin injeksi. Source
Télécharger l'article Télécharger l'article Avez-vous déjà laissé une bouteille d'eau sous le soleil brulant pendant quelques heures et entendu un léger sifflement après l'avoir ouverte ? Cela est dû à un phénomène appelé la pression de vapeur ». Dans le domaine de la chimie, la pression de vapeur est la pression exercée sur les parois d'un corps hermétique à l'intérieur duquel s'évapore une substance se transforme en gaz [1] .Pour trouver la pression de vapeur à une température donnée, utilisez l'équation de Clausius-Clapeyron lnP1/P2 = ΔHvap/R1/T2 - 1/T1. 1 Écrivez l'équation de Clausius-Clapeyron. La formule utilisée pour calculer la pression de vapeur, en tenant compte d'une variation de la pression dans le temps, est connue comme l'équation de Clausius-Clapeyron du nom des physiciens Rudolf Clausius et Benoît Paul Émile Clapeyron. C'est la formule générale dont vous aurez besoin pour résoudre la plupart des problèmes concernant la vapeur de pression que vous rencontrerez en cours de physique-chimie. La formule ressemble à ceci lnP1/P2 = ΔHvap/R1/T2 - 1/T1. Dans cette formule, les variables font référence à ΔHvap l'enthalpie de vaporisation du liquide. Elle est généralement indiquée dans le tableau situé à l'arrière des manuels de physique-chimie, R le contenu du gaz réel ou 8 314 J/K × Mol, T1 la température à laquelle la pression de vapeur est connue ou la température de base, T2 la température à laquelle la pression de vapeur doit être trouvée ou la température finale, P1 et P2 respectivement, les pressions de vapeur correspondant aux températures T1 et T2. 2 Remplacez les variables par vos valeurs. L'équation de Clausius-Clapeyron semble difficile, car elle comprend beaucoup de variables, mais en réalité elle ne l'est pas tant quand on a l'information correcte. Les problèmes les plus basiques concernant la pression de vapeur comprennent deux valeurs de température et une valeur de pression ou bien deux valeurs de pression et une valeur de température — une fois que vous les avez, résoudre le problème est un jeu d'enfants. Par exemple, supposons que nous sommes en présence d'un corps rempli de liquide à 295 K dont la pression de vapeur est égale à 101,325 kilopascals kPa, soit 1 atmosphère atm. Notre question est la suivante Quelle est la pression de vapeur à 393 K 119,85 °C ? Deux valeurs de température et une de pression sont données, nous sommes donc en mesure de trouver l'autre valeur de pression en utilisant l'équation de Clausius-Clapeyron. En remplaçant les unités de l'équation par nos valeurs, nous obtenons ln1/P2 = ΔHvap/R1/393 - 1/295. Notez que, pour résoudre les équations de Clausius-Clapeyron, vous devez toujours utiliser l'unité de température Kelvin. Vous pouvez utiliser n'importe quelle unité de pression, tant qu'elle reste la même pour P1 et P2. 3 Remplacez les constantes par vos valeurs. L'équation de Clausius-Clapeyron en contient deux R et ΔHvap. R est toujours égal à 8 314 J/K × Mol. Quant à ΔHvap l'enthalpie de la vaporisation, dépend de la substance dont on examine la vapeur de pression. Comme indiqué plus haut, vous pouvez généralement trouver les valeurs de ΔHvap pour une grande variété de composés chimiques au dos d'un manuel de physique-chimie ou bien en ligne par exemple ici [2] . Dans notre exemple, supposons que notre liquide est de l'eau pure sous forme liquide. Si l'on regarde un tableau des valeurs de ΔHvap, on apprend que ΔHvap est à peu près égal à 40,65 KJ/mol. Depuis que notre valeur H utilise des joules, au lieu de kilojoules, on peut le convertir en 40,650 J/mol En remplaçant les constantes de l'équation par nos valeurs, nous obtenons ln1/P2 = 40,650/8,3141/393 - 1/295. 4 Résolvez l'équation. Lorsque vous avez remplacé toutes les variables de l'équation par les vôtres, excepté celle que vous cherchez, procédez à la résolution de l'équation selon les règles de l'algèbre ordinaire. La seule chose difficile dans la résolution de notre équation ln1/P2 = 40,650/8,3141/393 - 1/295 est d'utiliser le logarithme népérien log ln. Pour annuler un logarithme népérien, considérez simplement les deux côtés de l'égalité de l'équation comme étant des exposants de la constante e. En d'autres termes, lnx = 2 → elnx = e2 → x = e2. Nous allons maintenant résoudre l'équation ln1/P2 = 40,650/8,3141/393 - 1/295 ln1/P2 = 4,889,34-0 00084 1/P2 = e-4,107 1/P2 = 0,0165 P2 = 0,0165-1 = 60,76 atm - Ce résultat est sensé — augmenter la température de presque 100 degrés à presque 20 degrés au-dessus du point d'ébullition de l'eau, créer beaucoup de vapeur, ce qui va contribuer à l'augmentation considérable de la pression Publicité 1 Écrivez la loi de Raoult. Il est rare dans la vraie vie de travailler avec un liquide pur — on a l'habitude de travailler avec des liquides qui sont des mélanges de différentes substances composées. La plupart de ces mélanges sont créés en dissolvant une petite quantité d'un produit chimique spécifique, appelé un soluté, dans une grande quantité dans un produit chimique connu sous le nom de solvant, afin de créer une solution. Il est utile, dans ces cas-là, de connaitre une équation appelée la loi de Raoult du nom du physicien François-Marie Raoult [3] qui ressemble à cela Psolution=Psolvant × solvant. Dans cette formule, les variables se réfèrent à Psolution la pression de vapeur de la solution complète la combinaison de tous les composants, Psolvant la pression de vapeur du solvant, Xsolvant la fraction molaire du solvant, ne vous en faites pas si vous ne connaissez pas des termes comme fraction molaire » — nous les expliquerons plus loin. 2 Identifiez le solvant et le soluté dans votre solution. Avant de calculer la vapeur de pression du liquide mélangé, vous devez identifier les substances avec lesquelles vous travaillez. Il faut rappeler qu'une solution résulte de la dissolution d'un soluté dans un solvant — le produit chimique dissout est toujours le soluté et celui qui dissout est toujours le solvant. Illustrons ces concepts par un exemple simple. Supposons que nous voulons trouver la pression de vapeur d'un sirop simple. Il est traditionnellement composé de sucre dissout dans de l'eau, le sucre est donc notre soluté et l'eau notre solvant [4] . Notez que la formule chimique du saccarose nom chimique du sucre est C12H22O11. Elle nous sera bientôt utile. 3 Cherchez la température de la solution. Comme nous l'avons vu plus haut dans la partie Clausius-Clapeyron, la température d'un liquide affecte sa pression de vapeur. Généralement, plus haute est la température, plus importante sera la pression de vapeur — en effet, lorsque la température augmente, le liquide s'évapore et se transforme en vapeur, augmentant la pression de vapeur dans le corps hermétique. Dans notre exemple, supposons que la température du sirop simple est de 298 K environ 25 C. 4 Cherchez la pression de vapeur du solvant. Les produits chimiques de référence ont des valeurs de pression pour beaucoup de substances et composants, mais ces valeurs de pression sont seulement atteintes lorsque la température de la substance est égale à 25 C/298 K ou à son point d'ébullition. Si votre solution a atteint une de ces températures, vous pouvez utiliser la valeur de référence, mais dans le cas contraire, vous devez chercher la vapeur de pression à sa température actuelle. Vous pouvez vous servir de l'équation de Clausius-Clapeyron ici — en utilisant respectivement la vapeur de pression pour P1 et 298 K 25 C pour T1. Dans notre exemple, notre mélange est à 25 C, nous pouvons donc utiliser nos tableaux de référence. Nous apprenons que de l'eau à 25 C a une pression de vapeur de 23,8 mm de mercure. 5 Cherchez la fraction molaire du solvant. C'est la dernière chose à faire avant de pouvoir résoudre l'équation. Trouver des fractions molaires est assez facile il faut convertir vos composants en moles, puis cherchez le pourcentage du nombre total de moles présentes dans chaque composant constituant la substance. En d'autres termes, la fraction molaire de chaque composant est égale à les moles du composant/le nombre total de moles dans la substance. Supposons que, suivant la recette du sirop simple, nous utilisons 1 litre L d'eau et 1 litre de saccarose sucre. Dans ce cas, nous avons besoin de trouver le nombre de moles dans chacun de ces composants. Pour cela, il faut trouver la masse de chacun, puis trouvez les masses molaires de la substance afin de les convertir en moles. Masse 1 L d'eau 1 000 grammes g. Masse 1 L de sucre approximativement 1 056,7 g [5] . Moles eau 1 000 grammes × 1 mole/18 015 g = 55,51 moles. Moles saccarose 1 056,7 grammes × 1 mole/342,2965 g = 3,08 moles notez que vous pouvez trouver la masse molaire de la saccarose à l'aide de sa formule chimique, C12H22O11. Nombre total de moles 55,51 + 3,08 = 58,59 moles. Fraction molaire de l'eau 55,51/58,59 = 0,947. 6 Résolvez l'équation. Nous avons tout ce dont nous avons besoin pour résoudre l'équation de la loi de Raoult. Cette partie est très facile remplacez les variables de l'équation simplifiée de la loi de Raoult que nous avons vue au début de cette section par les valeurs que nous avons trouvées Psolution = Psolvant × solvant. En les remplaçant par nos valeurs, nous obtenons Psolution = 23,8 mm Hg0,947, Psolution = 22,54 mm Hg - Cette réponse est sensée — en termes de moles, il y a seulement une petite quantité de sucre dissoute dans une grande quantité d'eau même si les deux ingrédients ont le même volume, donc la pression de vapeur va seulement diminuer légèrement. Publicité 1 Soyez attentif aux conditions normales de température et de pression. Les scientifiques utilisent fréquemment une gamme de valeurs de température et de pression par défaut ». Ces valeurs sont appelées les Conditions normales de température et de pression CNTP. Les problèmes de vapeur de pression font souvent référence aux CNTP, il est donc utile de les mémoriser. Ces valeurs sont définies comme [6] la température 273,15 K / 0 C / 32 F la pression 760 mm Hg / 1 atm / 101 325 kilopascals 2 Réorganisez l'équation de Clausius-Clapeyron pour obtenir d'autres variables. Dans notre exemple de la Section 1, nous avons vu que l'équation de Clausius-Clapeyron était très utile pour trouver les pressions de vapeur de substances pures. Cependant, on ne vous demandera pas toujours de trouver P1 ou P2 — on peut aussi vous demander de trouver la valeur d'une température ou bien même une valeur de ΔHvap. Par chance, dans ces cas, il suffit de réorganiser l'équation de Clausius-Clapeyron pour trouver la bonne réponse, afin que la variable recherchée se retrouve isolée d'un des deux côtés du signe égal. Par exemple, supposons que nous sommes en présence d'un liquide inconnu qui a une pression de vapeur égale à 25 torr à 273 K et à 150 torr à 325 K et nous voulons trouver l'enthalpie de vaporisation de ce liquide ΔHvap. Nous pouvons le trouver comme suivant lnP1/P2 = ΔHvap/R1/T2 - 1/T1 lnP1/P2/1/T2 - 1/T1 = ΔHvap/R R × lnP1/P2/1/T2 - 1/T1 = ΔHvap - Nous remplaçons maintenant par nos valeurs 8 314 J/K × Mol × -1,79/-0 00059 = ΔHvap 8 314 J/K × Mol × 3,033,90 = ΔHvap = 25,223,83 J/mol 3 Expliquez pourquoi la pression de vapeur du soluté produit de la vapeur. Dans notre exemple de la loi de Raoult plus haut, notre soluté, le sucre, ne produit aucune vapeur tout seul à des températures normales quand avez-vous vu pour la dernière fois un bol de sucre s'évaporer sur votre plan de travail ? Cependant, lorsque votre soluté s'évapore, cela va affecter votre pression de vapeur. Nous expliquons cela en utilisant une version modifiée de l'équation de la loi de Raoult Psolution = PcomposantXcomposantLe symbole sigma signifie que nous devons additionner les pressions de vapeur de tous les composants différents pour trouver nos réponses. Par exemple, supposons que nous avons une solution fabriquée à partir de deux produits chimiques du benzène et du toluène. Le volume total de notre solution est égal à 120 millilitres mL ; 60 mL de benzène et 60 mL de toluène. La température de la solution est de 25 C et les pressions de vapeur de chacun de ces produits chimiques à 25 C sont de 95,1 mm Hg pour le benzène et de 28,4 mm Hg pour le toluène. À partir de ces valeurs, cherchez la pression de vapeur de la solution. Nous pouvons le faire comme suit, en utilisant le niveau de densité, la masse molaire et les valeurs de pressions de vapeur des deux produits chimiques. Masse benzène 60 mL = .060 L × 876,50 kg/1,000 L = 0 053 kg = 53 g Masse toluène .060 L × 866,90 kg/1,000 L = 0 052 kg = 52 g Moles benzène 53 g × 1 mol/ g = 0 679 mol Moles toluène 52 g × 1 mol/92,14 g = 0 564 mol Total des moles 0 679 + 0 564 = 1,243 Fraction molaire benzène 0,679/1 243 = 0,546 Fraction molaire toluène 0,564/1 243 = 0,454 Résolution Psolution = Pbenzène × benzène + PtoluèneXtoluène Psolution = 95,1 mm Hg0,546 + 28,4 mm Hg0,454 Psolution = 51,92 mm Hg + 12,89 mm Hg = 64,81 mm Hg Publicité Conseils Afin d'utiliser l'équation de Clausius-Clapeyron plus haut, la température doit être mesurée en Kelvin désigné par K. Si vous avez la température en centigrade, vous devez la convertir en utilisant la formule suivante Tk = 273 + Tc Les méthodes indiquées plus haut fonctionnent dans la mesure où l'énergie est directement proportionnelle à la quantité de chaleur fournie. La température du liquide est le seul facteur existant dont la pression de vapeur dépend. Publicité À propos de ce wikiHow Cette page a été consultée 39 608 fois. Cet article vous a-t-il été utile ?
BAB IV HASIL PEMERIKSAAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR Pemeriksaan Fuel Pump Cara pemeriksaan 1. Menghubungkan terminal +B dan FP pada check conector, dengan menggunakan SST. 2. Memutar ignition switch pada posisi ON jangan men-start mesin. 3. Memeriksa apakah terdapat tekanan pada selang dari fuel filter. Dengan cara manual, pijit selang dari fuel filter. 4. Mengembalikan ignition switch pada posisi OFF. 5. Melepas terminal. Hasil pemeriksaan fuel pump bekerja dengan baik ada tekanan pada selang dari fuel filter akibat bekerjanya fuel pump, yaitu ditandai dengan terdengar suara aliran bahan bakar pada selang. Selain itu pada waktu dipijit, selang terasa keras. Pemeriksaan tekanan bahan bakar Cara pemeriksaan 1. Melepas terminal kabel negatip - dari baterai. 2. Melepas pipa saluran masuk bahan bakar dari delivery pipe. keringkan bensin yang tercecer . 3. Memasang pressure gauge pada delivery pipe. 4. Memasang kembali terminal kabel negatip - pada baterai. 5. Menghidupkan mesin. 6. Mengukur tekanan bahan bakar pada putaran idle. Spesifikasi 265 – 304 kPa 7. Mematikan mesin 8. Memeriksa bahwa tekanan bahan bakar akan tetap pada harga spesifikasi setelah mesin dimatikan selama 5 menit. 9. Setelah melakukan pemeriksaan, melepas kembali kabel negatif dari baterai dan melepaskan SST pressure gauge dengan hati-hati agar bahan bakar tidak tumpah. 10. Memasang kembali terminal kabel negatip pada baterai. 11. Memeriksa kebocoran bahan bakar. Hasil pemeriksaan tekanan bahan bakar sesuai spesifikasi. tekanan bahan bakar menunjukkan angka 300 kPa. Tidak ada indikasi kebocoran pada bahan bakar. Pemeriksaan injector Periksa bekerjanya injector Cara pemeriksaan 1. Menghidupkan mesin. 2. Melakukan pemeriksaan adanya suara kerja normal sesuai dengan putaran mesin. Bila tidak tersedia soundscope, pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan jari tangan. 3. Menempelkan jari tangan pada injektor. Bila tidak ada suara atau terdengar suara yang tidak biasa , maka periksa sambungan kabel, injektor atau sinyal injeksi dari ECU. Hasil pemeriksan Injector berfungsi normal. pada waktu jari ditempelken pada injector terasa seperti ada getaran kecil dan terdengar suara seperti cipratan air. Periksa tahanan injektor Cara pemeriksaan 1. Melepas konektor injektor 2. Mengukur tahanan antara tiap terminal injektor, dengan menggunakan ohmmeter. Spesifikasi 13 – 14,2 ohm Bila harga tahanan tidak sesuai spesifikasi, maka mengganti injektor. 3. Memasang kembali konektor injektor Hasil pemeriksaan Tahanan injektor sesuai spesifikasi 13 ohm BAB V PENUTUP
cara mengukur tekanan bahan bakar